Kain tenun ATBM memang gampang-gampang susah mendapatkannya, berbeda dengan kain produksi pabrik. Pun demikain, tidak sama juga dengan kain produksi mesin dalam hal perawatannya, salah-salah bisa cepat rusak kain yang kita banggakan karena tidak banyak habitatnya ini. Kain ini memang memerlukan perawatan yang berbeda.
So guys and girls.... opa dan oma.... om dan tante, mari kita cermati trik-trik bagi pemilik kain tenun ATBM.
Sehabis kita beli, kita tes dulu ya kekuatan warnanya. Mudah lah ini, cowok juga bisa, caranya yaitu kita celupkan ujung kain kedalam air yang jernih, lalu goyang-goyangkan. Jika airnya kemudian berubah keruh dengan cepat, maka itu tandanya bahwa pewarna dalam kain tersebut memang cepat luntur. Perawatan kain model ini adalah dengan dry clean. Jika sudah lama dan Cuma sedikit keruh, maka kain tersebut memungkinkan untuk pencucian dengan air. Kekeruhan ini hanya sisa pewarna yang masih menempel waktu pembilasan yang kurang bersih saat produksi.
Nah, Tips yang kedua adalah sebelum kain ini dijahit menjadi baju atau pakain lainnya. Seringkali penjahit atau pemesan jahitan tidak mengetahui karakteristik ini atau lupa. Kain tenun ATBM tidak serapat kain produksi pabrik. Karenanya akan mungkin mengkerut setelah pencucian. Beberapa penjahit tidak mengetahui atau lupa dengan karakter ini, sehingga mereka menjahit tenun ATBM sebelum merendamnya dahulu dalam air. Yang terjadi kemudian adalah pakain yang dijahit akan menyusur tidak sesuai dengan ukuran yang telah dibuat. Nah, untuk mencegah hal ini, pesankan kepada penjahit untuk merendam kain dulu kain tidak perlu dengan detergen, cukup dikucek dikit lalu dijemur dikeringkan. Setelah pencucian itu barulah dibuat pola dan dijahit. Pencucian ini juga berguna untuk menghilangkan sisa pewarna yang menempel pada waktu proses produksi kain.
Oh iya, pada saat pencucian pertama ini tidak usah memeras kain untuk dijemur. Pemerasan kain akan membuat kain kusut setelah kering, juga akan memperpendek usia kain itu sendiri. Menjemurnya juga jangan langsung diterik mentari tapi cukup dianginkan ditempat teduh. Penjemuran langsung dibawah terik mentari akan mempercepat pudarnya warna kain.
Yang terakhir ini juga berlaku pada kain batik, yaitu pencucian tidak disarankan pakai detergen, baik yang bubuk maupun cair. Pencucian pada kain dengan pewarnaan tradisional sebaiknya menggunakan lerak, bahan yang biasanya digunakan untuk mencuci batik. Sekaran ini beberapa produsen besar sudah memproduksi cairan pembersih khusus sejenis lerak ini dan sudah ada dipasaran, yang digunakan untuk mencuci pakaian-pakaian dengan pewarnaan tradisional. Proses mencuci sebaiknya juga langsung, tanpa perendaman cairan pencuci dahulu. Penggunaan sikat sangat tidak disarankan, karena akan merusak tenunan yang memang tidak serapat dan sekuat hasil produksi pabrik.
gambar diambil dari:
- http://www.pewangilaundry.co.id/
- http://www.pewangilaundry.co.id/
- http://www.veronicadonge.com/
- http://intisari-online.com//media/images/7571_lerak_bikin_batik_tetap_cemerlang.jpg
- http://tenunmurah.com/wp-content/uploads/2015/04/tM-mencuci-tenun.jpg
0 komentar
Posting Komentar